• Selamat Datang di Blog Gerakan Papua Mengajar

    Selasa, 24 Januari 2017

    Gerakan Papua Mengajar Menginspirasi Anak-Anak Papua




    Sekelompok pemuda, yang tergabung dalam Gerakan Papua Mengajar (GPM), secara sukarela ikut ambil bagian dalam mengajar anak-anak usia 3 hingga 15 tahun di Papua untuk belajar membaca dan menulis.


    Koordinator GPM Agus Kadepa, 26 tahun, dan tujuh pemuda Papua lainnya secara bergantian mengajar anak-anak tersebut di dua lokasi di kota Jayapura. Setiap Selasa, Kamis dan Sabtu mereka mengajar di Kotaraja Luar, Kecamatan Wahno. Sedangkan, setiap hari Senin, Rabu dan Jumat, mereja mengajar di Gereja GIDI Waena. Anak-anak tersebut berasal dari keluarga berpenghasilan rendah, seperti penjual sayur di pinggir jalan dan petani.
    Agus menambahkan, ide mengajar anak-anak dengan mendirikan GPM berasal dari Yohana Pulalo, yang setiap hari melihat ibu rumah tangga menjual sayuran di sepanjang jalan dengan ditemani oleh anak-anak mereka. Di perkotaan, tambahnya, banyak orangtua bekerja, namun masih bisa mendidik anak-anak mereka dengan memberikan les privat karena  mereka mampu secara finansial.
    GPM didirikan pada Februari 2013 dan saat ini tengah mengajar sebanyak 49 anak-anak. Pelajaran dimulai dari pukul 15:30 dan berakhir pada pukul 18:00 waktu setempat. Anak-anak belajar di GPM umumnya berasal dari wilayah pegunungan Tengah Papua, seperti Tolikara. Sedangkan, gurunya berasal dari berbagai daerah di Papua dan dari berbagai latar belakang profesi.
    Buku-buku dan alat tulis yang digunakan oleh anak-anak disediakan oleh Agus dan teman-temannya. Sebagian dari buku-buku mereka beli sendiri dan dari sumbangan.
    GPM saat ini tidak memiliki tempat permanen untuk mengajar, sehingga mereka masih mengajar di halaman gereja dan di sebuah gubuk yang dibangun oleh orangtua siswa di Kotaraja.
    Meskipun keterlibatan pemerintah dalam hal ini sangat minim, namun kehadiaran GPM telah mendapat perhatian dari beberapa pengamat di Yogyakarta yang saat ini meningkatkan sumbangan buku untuk anak-anak Papua. GPM juga telah menerima 300 buku dan bahan bacaan lainnya untuk anak-anak dari Perpustakaan Nasional.

    Tulisan ini bahasa inggris dimuat di


    The Jakarta Post, halaman 5, 14 juli 2016 dan diterjemahkan oleh acdpindonesia.wordpress.com 


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Youtube GPM

    Instagram GPM