Aktivitas Belajar - di Buper |
Pada sore harinya kami nonton Film Dokumenter karya mahasiswa PKN STIKOM tentang profil Gerakan Papua Mengajar (GPM) di honai belajar kebai. Kehadiran mahasiswa PKN STIKOM membuat anak anak semangat belajar.
Rencana selanjudnya, belajar menulis pengalaman menyenangkan untuk kelas 4 dan SMP. Untuk kelas 3 belajar menulis cerita tentang “juru tulis” dan belajar menulis huruf untuk anak kelas 1 dan anak belum sekolah.
Setelah doa pulang. Kami jalan beli gula-gula untuk jualan di sekolah masing-masing demi pembangunan honai belajar.
***
Saya, Echa, Mia, Nia, Oktovina, Nova, Alince, Yosina dan Nopinus jalan kaki ke Saga. Dalam perjalanan itu, saya melontarkan pertanyaan pada Nia, Nopinus dan Echa yang sementara berjalan bejejer di trotoar dekat kali Acai. Kam tiga, kenapa hanya merekapunya ruko dan toko? Apa perbedaan kita dengan mereka?
Echa diam dan tatap saya . Nia dan Nopinus mulai berfikir. Nia berkata “karena mereka belajar”. Nopinus tra jawab.
Kami tiba di depan Mega Futsal, ada Bank BRIdisampingnya. Gerakan Papua Mengajar buka nomor rekening di Bank tersebut, kami ambil uang sebagai modal awal untuk melakukan usaha untuk pembangunan Honai Belajar. Tiba di loket ATM tetapi nomor PIN terblokir.
Uang di saku ada 50 ribu. Saya diam dan tidak beritahu kalau uang kita kurang. Sesampai di depan Saga, ada Aleks dan Yakobus. Mereka berdua tunggu kami yang jalan kaki dari di Honai belajartadi. Saatmasuk kedalam Saga Mall, saya bisik pada Aleks minta uang untuk belanja barang jualan. Aleks pergi ambil uang di asrama dan kami masuk belanja barang jualan sambil tunggu aleks. Sementa pilih barang Yakkobus beri uang 100 ribu sehingga menyuruh anak anak beli apa yang dinginkan untuk jualan disekolah masing-masing. Kami keluar dari Saga Mall dan jalan duduk di Jembatan depan Kantor Pengadilan Tinggi Negeri. Saya mengarahkan mereka, bagaimana mereka menjual dan pengelolaannya. Diatas jembatan itu saya bertanya kepada mereka, “Toko dan ruko-ruko itu milik siapa? Kenapa mereka bisa punya ruko dan toko? Kenapa kita tidak punya?. Saya berhenti sebentar dan melanjutkan lagi. Adik adik, Kita harus mulai dari kecil ini, mereka bisa karena mereka mulai dari kecil juga. Nah sekarang siapa yang mau bersedia menjadi koordinator untuk urus jualan? Anak anak ini menunjuk Oktovina.
Setelah bagi tugas itu, kami pulang kerumah kami masing. Anak-anak, selamat kerja, semoga ugatame berkati kita selalu.
(Agus Kadepa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar