• Selamat Datang di Blog Gerakan Papua Mengajar

    Selasa, 24 November 2015

    Belajar Membaca Jarum Jam



    Aktivitas belajar di rumah Kebai, Kotaraja. 
    Kali ini, belajar menghitung di kelompok belajar Kebai. Saya bersama Orgenes (Selanjutnya baca Ory) pergi ke Kebai sekitar jam 4 sore. Kebai, adalah tempat belajar yang ada di Kotaraja. Selain di Buper, Kebai adalah tempat yang ada beberapa anak Papua yang juga kami dampingi untuk belajar Membaca, Menghitung dan Menghitung. 

    Mata hari sudah jemput gelapnya malam. Kami langsung ke lapangan yang ada di samping  kali Woroth, tempat anak anak bermain bola. Jhon Degei sedang bermain sendirian sedangkan anak lainnya tidak tahu kemana

    Kami bertiga ke honai belajar, dibukit yang penuh karang itu

    Saya : Niponus ko mau kemana?
    Nopinus :  Ahh saya dari atas (honai belajar) mau pulang, saya pikir kaka dong tra datang jadi..! 
    Saya  : owwwww, kami ada datang ni, ayo tong naik belajar. Truss....anak-anak lain kemana?
    Nopinus : Mereka sedang main di gereja.

    Nopinus lari tinggalkan kami dan mengajak anak anak disamping gereja itu untuk ke honai belajar.
    Nia yang sementara bermain itu ajak anak lain untuk berhenti kemudian mereka langsung lari ke rumahnya diam-diam.

    Tera datang mendekat dan berkata “Kaka kita belajar Matematika tooo” . Iya adik, jawab saya pendek.

    Kami duduk bersama di honai belajar itu. 
    Dan saya minta mereka ambil buku dan alat tulis. 
    Saya :  Yosian, ko ambil buku catatan di Darwinda pu rumah, Jhon juga ikut, ambil papan.

    Kami bagi dalam dua kelompok, anak-anak kelas 1  dan 2 ditangani oleh Ory dan saya tangani anak kelas 3, 4 dan SMP. Untuk anak kelas 3, 4, dan SMP belajar jam. Saya menggambar jam di papan tulis. Saat bertanya kepada  Yosina, Tera, Sepina dan Nia, mereka  sudah pernah belajar sejak kelas 2 tetapi mengajak untuk belajar kembali.

    Saya tunjukan gambar jam dengan  jarum jam yang  telah dituliskan dipapan kemudian bertanya pada mereka tetapi mereka diam. Mengarahkan jarum jam ke angka lain tetapi masih belum jawab juga.
     
    Saya : Waahhh… katanya sudah pernah belajar, kenapa pada diam semua? Yang SD Kelas 3, 4 diam dan yang SMP juga diam. sudah lupa atau bagaimana…..? Atau anak anak tidak paham ketika guru di sekolah  mengajar? 

    Saya banyak bertanya, tidak bermaksud untuk menyalahkan anak anak dan juga guru mereka di sekolah dan orang tua. Ini soal dan harus ajar mereka supaya tahu, meski kawatir kalau anak lainnya juga sama nasibnya, semoga tidak demikian. 

    Kami belajar cara membaca jam, kemudian  beri tugas untuk dikerjakan tetapi Yosina, Tera dan Sepian masih belum mengerti. Saya pun jadi bingung, Tengah kebingungan itu Echa datang.

    Saya meminta Echa mendampingi anak anak kelas 3 dan mereka membentuk kelompok sendiri dan mereka kembali belajar jam lagi.

    Mata hari tenggelam, gelap su datang. kami diterangi dengan lampu dari rumah di samping honai belajar. Kami pun mengakhiri kegiatan belajar dengan doa.


    26 Februari 2015

    Agus Kadepa

    2 komentar:

    Papuatravelling mengatakan...

    Di kam pu honai belajar trada lampu ka?
    baru tra bisa sambung dari dong pu orang tua pu rumah??
    ah sama saja...

    Papua Mengajar mengatakan...

    pace Papuatraveling, terima kasih atas komentarnya.
    satu hal yang kami sampaikan kepada kawan bahwa butuh proses dan penyadaran pada masyarakat dalam kerja sosial. tidak semudah balikan telapak tangan.
    dalam situasi papua saat ini, semua kerja kemanusiaan pun dipandang dengan kaca mata politik sehingga simpati masyarakat akan kemanusiaan memudar. apalagi kerja kerja itu dianggap memiliki banyak uang.
    suatu saat nanti pasti kami belajar dengan bantuan cahaya lampu.
    terima kasih.

    Posting Komentar

    Youtube GPM

    Instagram GPM